Jumat, 15 Februari 2008

Rin , Sang Angin Malam(fiksi)

Shani bingung . Mendadak dia merasa aneh . Di kelas barunya , dia merasa ada sesuatu yang janggal . Tetapi , parahnya , tidak satupun dari mereka merasakan kejanggalan itu .
"Udah , Shan , jangan banyak mikir ." hibur Lively , teman Shani .
"Tapi...Livel , percaya atau nggak...kelas ini memang aneh ! "
"Teerserah , tapi , aku ngasih tau aja kalau kamu jangan banyak berimajinasi yang aneh-aneh . "
Shani menghela nafas . Tidakkah Livel , yang sebegitu akrabnya percaya pada kata-katanya ? Shani selalu percaya dengan kata-kata Livel . Dan Livel selalu menunjukkan bahwa kata-katanya itu benar . Tapi , kali ini ? Ah , mungkin Livel tidak pernah percaya pada seseorang . Jika seseorang itu tidak membawa bukti nyata .
Riiing !
Bel berbunyi . Shani semakin kalut . Kelasnya...kelas itu...
Shani masuk ke dalam kelas. Oh... kelas itu... bukan kelasnya yang biasa . Tidak ada Livel , juga yang lainnya....
Yang ada hanya seseorang yang tidak dikenalnya .
"Kamu....siapa ?" tanya Shani . Anak itu diam .
"Aku Shani." Shani tersenyum sambil berkata . Senyum tawar . Anak itu menoleh .
" Aku Rin ."
"Nama yang indah...."Gumam Shani .
"Namaku memang indah , tapi aku benci.."
Tiba-tiba suasana berubah . Menjadi gelap . Angin malam bertiup .
"Mungkin..aku...bisa...menjelaskan padamu tentang namaku ! "
Shani tersenyum .
"Aku Rin Bianca Loveria . Rin Loveria . Aku berpikir bahwa aku hanya indah pada nama dan pada harta . "
"Eh..."
"Semuanya tidak menyayangiku secara tulus . Saat ini mereka sedang memperebutkan warisan ayah . Aku sudah bersama ayah saat ini ."
"Eh ?"
"Aku sudah menjadi angin malam . Tolong sampaikan pada mereka , yang memperebutkan warisan ayah , agar jangan memperebutkan harta . Karena , harta itu membuat mereka malas bekerja ."
Shani tertegun .
"Memangnya...."
"Lagipula , aku tidak yakin semua harta itu adalah harta Halal . Aku takut ada beberapa yang haram . Kamu tahu , tentang kasus korupsi Loveria COmpany ? "
"Ya , dan kasus itu sudah buntu dan dianggap tidak pernah ada ."
"Aku takut pelaku korupsi itu menyuap ayah dengan hasil korupsinya . Dan aku lebih takut lagi jika..."
"Jika apa ?" Shani bertanya .
"Ayahku yang melakukannya . Perusahaan Loveria COmpany perusahaan yang turun temurun . Dan pada generasi ayahku adalah sejarah terburuk dalam Loveria COmpany . Loveria terpuruk ."
"A...ya...ya.."
"Sampaikan pada mereka . Pagi sudah datang . Mereka harus menyongsong matahari . Agar tidak malas lagi . Sekarang , mereka masih tertidur dan menatap bulan..."
Tiba-tiba hari berubah menjadi pagi yang cerah dan indah . Shani menatap matahari yang bersinar . Tiba-tiba dia teringat pesan Rin , dan pesan itu tak hanya untuk dia saja . Shani akan menatap hari baru dengan penuh usaha , dan bukan hanya berangan-angan semata .
Langit cerah . Shani berangkat ke rumah Rin untuk memberitahukan apa yang terjadi . Tidak peduli sekalipun itu beresiko besar . Shani sudah berjanji pada diri sendiri untuk menyampaikan pesan Rin pada mereka . Pesan Sang Angin Malam .

Tidak ada komentar: